Depok, Kota Unik yang Konon Lebih Dulu Merdeka


sumber: kumparan.com



Depok adalah  wilayah setingkat kotamadya di provinsi Jawa Barat. Sebelum terbentuk pada 27 April 1999, kota ini merupakan kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, tahukah kamu bahwa jauh sebelum itu Depok dapat sudah memiliki pemerintahannya sendiri? Bahkan warga Depok sudah merdeka sebelum 17 Agustus 1945, lho.


Pada akhir abad ke-17, seorang saudagar Belanda bernama Cornelis Chastelein membeli tanah di Depok seluas 12,44 km2 dengan harga Rp2,4 juta. Tanah ini berstatus partikelir sehingga bukan termasuk dari kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Jadilah pada abad ke-18, Depok menjadi wilayah administratif yang mempunyai gemeente bestuur atau pemerintah sipil sendiri di luar Hindia Belanda. Otomatis, Chastelein menjadi penguasa pertama dan pendiri Depok.

Saat itu, wilayah Depok masih berupa hutan belantara. Dengan bantuan para budaknya yang berasal dari berbagai suku daerah, Chastelein membabat hutan untuk membuka lahan garapan. Cakupan wilayah Depok saat itu sangat luas, mulai dari seluruh kawasan Depok sekarang, Pasar Minggu di Jakarta Selatan, hingga Gambir di Jakarta Pusat. Penduduk pertama yang mendiami Depok adalah para budak milik Chastelein.

Chastelein merupakan sosok penganut Protestan taat yang berprinsip bahwa manusia harus berbuat baik pada sesama. Sebelum meninggal pada 28 Juni 1714, Chastelein dengan dermawan memberikan kemerdekaan kepada para budaknya. Ia mewariskan lahan, rumah, hewan, dan alat pertanian kepada mereka. Agar pembagian warisan ini lancar, tuan tanah baik hati ini menunjuk Jarong van Bali untuk memimpin dan mengaturnya.

Setelah Jarong van Bali wafat, warga depok saat itu khwatir akan terjadi perebutan kekuasaan. Akhirnya mereka sepakat untuk menerapkan sistem demokrasi dalam pemilihan pemimpin yang disebut presiden setiap tiga tahun sekali. Uniknya, dalam menjalankan tugas-tugasnya, presiden akan dibantu oleh sekretaris bukan wakil presiden. Konsep tatanan pemerintah ini dibuat oleh pengacara Batavia, dan dijalankan pada 1913.

Sistem pemerintahan it uterus berjalan hingga pada akhirnya Depok diserahkan kepada pemerintah Indonesia pada 1952 oleh presiden terakhirnya, Matijs Jonathans melalui akta penyerahan tanah partikulir. Depok sebagai kotamadya memang baru menginjak 22 tahun. Namun, jika dilihat dari sejarah kota Depok sebelum menjadi bagian dari wilayah Jawa Barat, Indonesia, maka usianya bisa mencapai lebih dari 300 tahun. Depok juga bisa dibilang sudah merdeka sebelum Indonesia. 

Comments

Popular Posts