Tips Manjur Atasi Kebiasaan Prokrastinasi
Prokrastinasi adalah sebuah perilaku
atau kebiasaan suka menunda-nunda untuk melakukan suatu pekerjaan. Apakah kamu
salah satunya? Jika iya, maka tips berikut ini akan sangat cocok untukmu.
1. Buatlah Tujuan
Cara terbaik untuk berhenti menunda-nunda adalah dengan memahami dengan jelas apa tujuan dari pekerjaanmu. Ketika kamu memiliki kejelasan ini, pekerjaan pun akan menjadi bermakna.
Idealnya, visi ini adalah sesuatu yang manusia sukai. Cukup dengan memahami bagaimana pekerjaan tersebut membuatmu terhubung dengan sesuatu yang lebih besar akan membantunya menjadi lebih bermakna. Alih-alih berjuang dengan inkonsistensi waktu, pekerjaan yang biasanya kamu tunda sekarang memiliki nilai yang jelas.
2. Buat Daftar Prioritas
Mengklarifikasikan prioritas adalah metode anti-penundaan yang baik karena membantu kamu melihat dengan jelas pekerjaan mana yang paling penting. Dengan prioritas yang jelas, kamu jadi tahu bahwa kamu tidak sedang mengerjakan tugas yang tidak penting. Kamu pun tidak akan merasa seperti buang-buang waktu dan jadi paham mengapa pekerjaan tersebut penting.
3. Jangan Fokus pada Kesempurnaan
Terkadang, seorang procrastinator sebenarnya adalah perfeksionis. Dalam kasus seperti itu, tekanan untuk melakukan pekerjaan yang sempurna sangat besar sehingga mengarah pada penundaan. Strategi bagus untuk melawan perfeksionisme adalah dengan mendefinisikannya sebagai "selesai". Ini adalah teknik yang digunakan tim Scrum untuk bergerak cepat. Dengan menggunakan teknik ini, kamu memiliki titik di mana kamu dapat berhenti bekerja, terlepas dari apakah pekerjaan itu 100% sempurna. Jika ragu, ingatlah bahwa dilakukan lebih baik daripada sempurna.
4. Memecah Tugas Besar
Terkadang sulit untuk melihat dengan jelas bagaimana dan kapan kamu bisa menyelesaikan sebuah proyek besar. Akibatnya, kamu jadu tergoda untuk menundanya saja. Alih-alih kewalahan oleh besarnya tugas (atau proyek), pecahlah pekerjaan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Memecah pekerjaan besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil juga membantu agar kamu dapat melihat bahwa kamu tidak perlu bertanggung jawab atas setiap aspek. Misalnya, ketika kamu harus menulis sebuah ebook, kamu hanya bertanggung jawab untuk membuat kerangka, menyusun, dan menulis karya tersebut. Kamu tidak perlu merasa terbebani pada keseluruhan karya, karena ada orang lain yang mendesain, ditambah editor untuk menyetujui ebook tersebut. Memecah pekerjaan menjadi beberapa tugas kecil tidak hanya memudahkanmu untuk memulai, tetapi juga memberimu kejelasan tentang siapa yang melakukan apa dan kapan.
5. Tetapkan Deadline untuk Dirimu Sendiri
Tanpa tenggat yang jelas, tergoda untuk menunda pekerjaan akan meningkat. Tenggat waktu yang jelas memudahkanmu untuk memahami dengan tepat kapan suatu tugas harus diselesaikan. Kamu pun dapat merencanakan dengan tepat untuk memastikannya selesai tepat waktu. Lagi pula, kamu tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik jika kamutidak tahu kapan pekerjaan itu harus diselesaikan.
Catatlah semua tugas dan pastikan setiap item
memiliki tenggat waktu. Ini juga merupakan kesempatan bagi kamu untuk
mengidentifikasi mana pekerjaan yang bukan merupakan prioritas tinggi bagimu.
Jika kamu menemukan tugas seperti itu, kamu dapat menunda pekerjaan tersebut atau
mendelegasikannya kepada orang lain.
Comments
Post a Comment